Mata kulaih : Penulisan II
Argumentasi
Dosen : Nova Darmanto
Disiplin waktu. Hampir semua orang
paham dengan arti disiplin pada waktu. Namun, masalahnya tidak semua orang
mengerti bagaimana cara mendisiplinkan waktu mereka. Banyak hal yang membuat
orang-orang lebih memilih menunda pekerjaan dibanding untuk bertindak
mengerjakan. Mengapa demikian? Sikap seseorang yang bermalas-malasan dan
menolak untuk melakukan tugasnya saat itu juga adalah disebut menunda.
Kemalasan wujud dari pola pikir ,
sebuah kebiasaan. Sebuah kebiasaan dikembangkan ketika seseorang melakukan
sesuatu secara konsisten. Alasan utama dari kemalasan adalah kurangnya tujuan
yang jelas dalam hidup. Tanpa tujuan yang jelas, maka menjadi tidak termotivasi
dan itu sebabnya kita menunda. Perhatikan orang-orang yang termotivasi selalu
memiliki fokus dan aura menjanjikan di setiap langkah-langkahnya. Di sisi lain,
orang tanpa tujuan dan kekurangan motivasi akan menjadi malas. Ketika malas,
maka akan menjadi para penunda.
Pastinya,
pada saat-saat tertentu ada perasaan bersalah karena telah menunda suatu kegiatan apapun. Ada masa dimana sebuah
kata menunggu “waktu yang tepat” menjadi alasan yang seakan-akan tepat untuk
mereka berikan. Menginginkan hal yang sempurna sehingga seseorang rela
menghabiskan begitu lebih banyak waktu untuk mempersiapkan pekerjaan tersebut
sampai-sampai tidak sadar telah merugikan atau membiarkan waktu yang seharusnya
dapat dipergunakan untuk pekerjaan lain. Seseorang yang selalu ingin dinilai
sempurna oleh orang lain sebenarnya sering kali membuat tugas mereka kelihatan
lebih sulit dari seharusnya.
Sebaliknya,
sebagian orang bermasalah dengan berbagai macam pekerjaan yang membuat
hari-hari mereka dipenuhi berbagai banyak aktivitas dalam waktu ke waktu. Tidak
yakin dengan apa yang harus dikerjakan karena tidak tahu harus darimana
memulai. Dengan begitu banyak pekerjaan, waktu yang tersedia terlalu sedikit.
Jika menghabiskan delapan jam sehari untuk tidur dan delapan jam di kampus,
maka kita hanya memiliki waktu tersisa delapan jam untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan yang dimiliki setiap harinya. Dan semua itu tidak dapat terlaksana
bila menunda menyelesaikan salah satu pekerjaan. Tidak heran bahwa beberapa
orang berkata mereka tidak punya waktu.
Terkadang,
ketika seseorang bersikap menunda mengerjakan suatu pekerjaan, pekerjaan
tersebut akan diselesaikan oleh orang lain yang merasakan keharusan ataupun
kebutuhan untuk menyelesaikan. Strategi untuk mematahkan sikap menunda ini
adalah dengan belajar bagaimana menghormati kepentingan orang lain. Berpikir
pertimbangan konsekuensi maka akan menyadari dan menghargai tindakan orang lain
yang memang harus dipertanggung jawabkan.
Mengerti
bahwa seorang guru berdedikasi baik terhadap muridnya. Mengerti bahwa ketika
guru memberikan tugas dan pekerjaan, mereka harus menandai semua pekerjaan anak
muridnya, sedangkan kita hanya perlu menyelesaikannya sekali. Mengerti bahwa
seringkali seorang teman menjadi orang yang akan berada bersama untuk memberi
dukungan moral. Jangan lupa untuk menghargai diri kita sendiri sama baiknya
sama seperti orang lain yang layak mendapat rasa hormat dan dihargai tanpa
diberikan secara cuma-cuma. Dengan pola pikir yang benar, kita akan lebih mudah
mengatasi pekerjaan apapun yang datang dan dapat mengatasi masalah penundaan.
Hal
lain, ketika seseorang tidak yakin dengan beban pekerjaan maka cenderung
kembali menunda. Mengembangkan perasaan sulit. Perasaan semacam itulah yang
menyebabkan seseorang menunda. Cobalah untuk menciptakan afirmasi yaitu
pernyataan pendek yang positif yang akan memberi motivasi besar pada diri
sendiri. Biarkan afirmasi-afirmasi menguatkanmu. Mengakui alasan-alasan mengapa
seseorang khawatir dan mau menghilangkannya itu lebih penting dari terus
menerus mengkhawatirkan.
Masalah
lain, ketika seseorang merasa lelah dengan pekerjaan yang dapat dilakukan
adalah berhenti untuk sementara. Dibutuhkan istirahat. Tidur nyenyak selama 15
sampai 30 menit sudah membuat pikiran berada pada istirahat total dan
dibersihkan dari pikiran-pikiran yang mengganggu tentang pekerjaan ataupun
masalah yang membebankan. Jika memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan esok
hari, beritahu orang disekitar bahwa pekerjaan tersebut harus diselesaikan esok
hari bahkan lebih cepat. Dengan demikian, mengatakan pada semua orang mengenai keinginan maka menempatkan diri
sendiri dalam posisi siap menunjukkan. Sebuah janji telah dibuat dan perlu
ditepati. Hal ini yang akan memberi motivasi cukup untuk memulai dan
menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Seseorang
menunda karena berpikir selalu ada waktu untuk mengerjakan sebuah pekerjaan.
Tetapi apa yang terjadi bila menunggu di detik-detik terakhir sebelum memulai
pekerjaan itu lebih cenderung terburu-buru dalam pekerjaan atau dalam situasi
terburuk, kehabisan waktu dan tidak dapat menyelesaikan. Dengan kalender mundur
dan pola pikir yang membuat seseorang dapat melihat konsekuensi tindakan
mereka. Alasan-alasan dapat bersifat nyaman yang membuat menunda menyelesaikan
pekerjaan. Alasan ada dimana-mana dan sangat mudah diciptakan, tetapi tidak
berarti harus digunakan sebagai alasan untuk menunda.
Mengapa
ada orang yang dapat menangani begitu banyak pekerjaan dan menyelesaikan pada
waktunya, sedangkan ada pula orang lain kewalahan oleh tugas yang termudah
sekalipun? Jawabannya ada pada kemampuan mengelola waktu masing-masing dari
mereka. Banyak orang merasa bahwa waktu selalu meluncur pergi dan tidak dapat
dikendalikan. Orang-orang yang dikendalikan oleh waktu. Jika dapat mengelola
waktu dengan baik, maka pasti dapat mengendalikannya.
Prinsip
pokok komitmen adalah terus menerus memperbaiki diri. Ketika seseorang
berkomitmen, maka ia yakin bahwa ia memiliki keinginan untuk menyelesaikan
apapun yang telah ditetapkan oleh pikiran. Prinsip komitmen untuk
menyelesaikan, memastikan bahwa sesuatu yang dimulai harus segera diselesaikan.
Prioritaskan
dan lakukan hal yang benar pada waktu yang tepat, dapat secara efektif
mengontrol waktu dan membuat kehidupan menjadi lebih berarti. Tata kelola
setiap jam, menit, detik. Lakukan perubahan, terapkan prinsip 30 detik dan
jangan menunda. Secara efisien menggunakan waktu, membebaskan lebih banyak
waktu atau diri sendiri. Kelola menit-menit dan waktu sehingga dapat mengelola
hidup kita.
Lakukan apa yang telah dikatakan,
bertindak berdasarkan apa yang sudah diucapkan. Luangkan waktu untuk memikirkan
apa yang ingin dicapai dan rumuskan
sebuah rancangan untuk meraih target. Gunakan strategi-strategi yang disarankan
untuk mendorong mencapai hasil yang diinginkan dan tidak menyianyiakan waktu
dan umur yang singkat.
Teok Aik Cher, 2012. Mengapa
Menunda?- Mengapa Bertindak? -Mengapa Menyederhanakan?. Indeks; Jakarta.