Sunday 19 July 2015

W E J A N G A N


Bagi saya, cinta itu sama persis dengan jarum jam yang terus berputar detik demi detik.

Meskipun kadang kala detik itu berhenti akibat habis baterai, bukan berarti ia rusak. Namun, ada pula yang memang cintanya sudah benar-benar tak mampu lagi perbaiki; diperbarui hingga rasanya asa tuk berjalan seperti jarum jam yang lain saja sudah tidak ada.

Mengapa? Sebab cinta juga butuh istirahat, cinta butuh penyegaran untuk dapat kembali berputar; berjalan agar ia tak kelelahan.

Seharusnya.. iya seharusnya, cinta yang baik menumbuhkan hal-hal yang baik dalam diri penikmatnya. Menghadirkan kebahagiaan, kebebasan yang mengikat bukan menyekik. Allah mencintai hambanya saja tanpa syarat, tanpa paksaan bahkan tanpa embel-embel apapun dalam setiap diri hambanya. Sekalipun ia pendosa, Allah beri kesempatan ia. Itulah bentuk cinta Tuhan kepada hambanya.

Bagaimana dengan kita sesama manusia?

Allah menjanjikan bahwa kita akan bersama dengan seseorang yang kita cintai, bahkan apa yang sudah ditakdirkan untuk kita tak akan mungkin menjadi milik orang lain. Begitu adilnya Allah kepada setiap insan di dunia ini.

Apa? Jodoh? Bukan, bukan. Saya bukan lagi berbicara tentang jodoh.

Tapi takdir Allah. Katanya..
Mereka yang udah-udah ketemu tulang rusuknya masing-masing itu berkata, jodoh itu unik.

Kenapa unik?

Yang dikejar seringkali menjauh
Yang tak sengaja bertemu, malah mendekat.

“Ketika Zulaikha mengejar cinta Yusuf, makin jauh Yusuf darinya. Ketika Zulaikha mengejar cinta Allah, Allah datangkan Yusuf untuknya” Subhanallahnya ya..

Lalu, yang seakan sudah pasti bahkan menjadi ragu
Yang awalnya diragukan, menjadi pasti.

Yang selalu diimpikan, tak berujung pernikahan
Yang tak pernah dipikirkan, bersanding di pelaminan.

“Kita akan duduk bersebelahan atau kamu datang bersalaman?” :P
Nah, maka jodoh itu ga bisa ditebak.
Bukan lagi masalah seberapa lama saya mengenalnya, kamu mengenalnya.
Tapi, seberapa yakin kamu pada-Nya.

“Jika harus dekat, dekatlah karena Allah. Meski harus sendiri, sendirilah karena Allah”

Cinta terbaik adalah ketika kamu mencintai seseorang yang membuat imanmu mendewasa, taqwamu bertumbuh, cintamu pada-Nya juga bertumbuh.
Cinta terbaik adalah saat kamu mencintai seseorang yang akhlakmu semakin indah, jiwamu semakin damai, hatimu semakin bijak. Ia penegur disaat taatmu luntur, penasehat disaat kamu mendekati maksiat, pelipur disaat semangatmu lebur. Bukan sebaliknya.

“Carilah lelaki yang bisa mengubah hidupmu menjadi shalihah, bukan hanya mampu mengubah statusmu menjadi menikah”

Seberapa ikhlas saat kamu gagal mendapatkannya, lalu digantikan dengan yang lebih baik menurut versi-Nya.

“Jawaban dari permasalahan hidup adalah doa. Orang yang paling tenang adalah orang yang percaya bahwa tidak ada satupun yang terjadi tanpa seijin Allah”

Saya mengutip kalimat dari seorang penulis, Tere Liye: “Jika dua orang memang benar-benar saling suka, saling cinta bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah di waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi hadiah hebat untuk orang-orang yang bersabar. Sementara menanti, sibukkanlah diri untuk terus menjadi lebih baik. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia besarnya, apakah rasa itu semakin besar atau semakin memudar.”

Pernah mendengar opini beberapa orang terkait menikahi orang yang kamu cinta hanya kemungkinan, yang bisa YA, bisa TIDAK?

Apa iya? Kemungkinan paling besarnya, kamu akan kecewa jika berlebihan dalam mencintai namun gagal menikahinya.
Sedangkan mencintai seseorang yang kamu nikahi kelak adalah suatu kewajiban. Jika berat/sulit bagimu, maka cintailah ia sebagai bentuk perwujudan cintamu pada Allah :)

Cinta itu butuh kepastian dan kejelasan.
Wanita itu sangat suka laki-laki yang sangat memperjuangkannya. Laki-laki yang berjuang untuknya, bukan demi sebatas status melainkan demi menjadi kekasih halalnya.
Tidak ada penghormatan terbaik bagi wanita sebaik dinikahi.

Kini, tentang keyakinan dan tawakal kepada Rabb-mu.

اِنَّ اْلقُلُوْبَ بَيْنَ اُصْبُعَيْنِ مِنْ اَصَابِعِ اللهِ يُقَلّبُهَا كَيْفَ شَاءَ نَعَمْ
sesungguhnya hati itu diantara dua jari-jari Allah. Dia membolak-balikkannya sesuai yang dikehendaki-Nya

يَا مُقَلّبَ اْلقُلُوْبِ ثَبّتْ قَلْبِى عَلى دِيْنِكَ
Yaa muqollibal quluubi tsabbit qolbii ‘alaa diinik (Ya Allah yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku atas agama-Mu)

“Ada beberapa orang yang mendengarkanmu bicara ribuan kata namun tetap tidak memahamimu. Dan ada lainnya yang akan memahamimu tanpa perlu kamu berucap sepatah kata” sebab itu, pasanganmu kelak adalah cerminan dirimu, bagaimana kamu memahami cara menyikapinya dan juga ia memahami cara menyikapi kelebihan maupun kekurangan-kekuranganmu.

7 lovely logic:
1.       Make peace with your Past, so it doesn’t spoil your Future.
2.       What other think of you is None of Your Business.
3.       Time heals almost Everything. Give the time, some time.
4.       No one is the Reason of your happiness except youself.
5.       Don’t compare your Life with others, you have no idea with their journey is all about.
6.       Stop thinking too much, it’s alright not to know all the Answers.
7.       Smile! You don’t own all the problem in the World.

YA ALLAH, GIVE ME EYES THAT SEE THE BEST IN PEOPLE, A HEART THAT FORGIVES THE WORST, A MIND THAT FORGETS THE BAD, AND A SOUL THAT NEVER LOSES FAITH.

AAMIIN