Bagi saya, cinta itu sama persis dengan jarum jam yang terus berputar detik demi detik.
Meskipun kadang kala detik itu
berhenti akibat habis baterai, bukan berarti ia rusak. Namun, ada pula yang
memang cintanya sudah benar-benar tak mampu lagi perbaiki; diperbarui hingga
rasanya asa tuk berjalan seperti jarum jam yang lain saja sudah tidak ada.
Mengapa? Sebab cinta juga butuh
istirahat, cinta butuh penyegaran untuk dapat kembali berputar; berjalan agar
ia tak kelelahan.
Seharusnya.. iya seharusnya, cinta
yang baik menumbuhkan hal-hal yang baik dalam diri penikmatnya. Menghadirkan kebahagiaan,
kebebasan yang mengikat bukan menyekik. Allah mencintai hambanya saja tanpa
syarat, tanpa paksaan bahkan tanpa embel-embel apapun dalam setiap diri hambanya.
Sekalipun ia pendosa, Allah beri kesempatan ia. Itulah bentuk cinta Tuhan
kepada hambanya.
Bagaimana dengan kita sesama manusia?
Allah menjanjikan bahwa kita akan
bersama dengan seseorang yang kita cintai, bahkan apa yang sudah ditakdirkan
untuk kita tak akan mungkin menjadi milik orang lain. Begitu adilnya Allah
kepada setiap insan di dunia ini.
Apa? Jodoh? Bukan, bukan. Saya
bukan lagi berbicara tentang jodoh.
Tapi takdir Allah. Katanya..
Mereka yang udah-udah ketemu
tulang rusuknya masing-masing itu berkata, jodoh itu unik.
Kenapa unik?
Yang dikejar seringkali menjauh
Yang tak sengaja bertemu, malah
mendekat.
“Ketika Zulaikha mengejar cinta Yusuf, makin jauh Yusuf darinya. Ketika
Zulaikha mengejar cinta Allah, Allah datangkan Yusuf untuknya”
Subhanallahnya ya..
Lalu, yang seakan sudah pasti
bahkan menjadi ragu
Yang awalnya diragukan, menjadi
pasti.
Yang selalu diimpikan, tak
berujung pernikahan
Yang tak pernah dipikirkan,
bersanding di pelaminan.
“Kita akan duduk bersebelahan atau kamu datang bersalaman?” :P |
Nah, maka jodoh itu ga bisa
ditebak.
Bukan lagi masalah seberapa lama
saya mengenalnya, kamu mengenalnya.
Tapi, seberapa yakin kamu
pada-Nya.
“Jika harus dekat, dekatlah karena Allah. Meski harus sendiri, sendirilah
karena Allah”
Cinta terbaik adalah ketika kamu
mencintai seseorang yang membuat imanmu mendewasa, taqwamu bertumbuh, cintamu
pada-Nya juga bertumbuh.
Cinta terbaik adalah saat kamu
mencintai seseorang yang akhlakmu semakin indah, jiwamu semakin damai, hatimu
semakin bijak. Ia penegur disaat taatmu luntur, penasehat disaat kamu mendekati
maksiat, pelipur disaat semangatmu lebur. Bukan sebaliknya.
“Carilah lelaki yang bisa mengubah hidupmu menjadi shalihah, bukan
hanya mampu mengubah statusmu menjadi menikah”
Seberapa ikhlas saat kamu gagal
mendapatkannya, lalu digantikan dengan yang lebih baik menurut versi-Nya.
“Jawaban dari permasalahan hidup
adalah doa. Orang yang paling tenang adalah orang yang percaya bahwa tidak ada
satupun yang terjadi tanpa seijin Allah”
Saya mengutip kalimat dari
seorang penulis, Tere Liye: “Jika dua orang memang benar-benar saling suka,
saling cinta bukan berarti mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah di
waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi
hadiah hebat untuk orang-orang yang bersabar. Sementara menanti, sibukkanlah
diri untuk terus menjadi lebih baik. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia
besarnya, apakah rasa itu semakin besar atau semakin memudar.”
Pernah mendengar opini beberapa
orang terkait menikahi orang yang kamu cinta hanya kemungkinan, yang bisa YA,
bisa TIDAK?
Apa iya? Kemungkinan paling
besarnya, kamu akan kecewa jika berlebihan dalam mencintai namun gagal
menikahinya.
Sedangkan mencintai seseorang
yang kamu nikahi kelak adalah suatu kewajiban. Jika berat/sulit bagimu, maka
cintailah ia sebagai bentuk perwujudan cintamu pada Allah :)
Cinta itu butuh kepastian dan
kejelasan.
Wanita itu sangat suka laki-laki
yang sangat memperjuangkannya. Laki-laki yang berjuang untuknya, bukan demi
sebatas status melainkan demi menjadi kekasih halalnya.
Tidak ada penghormatan terbaik bagi
wanita sebaik dinikahi.
Kini, tentang keyakinan dan
tawakal kepada Rabb-mu.
اِنَّ اْلقُلُوْبَ بَيْنَ اُصْبُعَيْنِ مِنْ اَصَابِعِ اللهِ يُقَلّبُهَا كَيْفَ شَاءَ نَعَمْ
sesungguhnya
hati itu diantara dua jari-jari Allah. Dia membolak-balikkannya sesuai yang
dikehendaki-Nya
يَا مُقَلّبَ اْلقُلُوْبِ ثَبّتْ قَلْبِى عَلى دِيْنِكَ
Yaa
muqollibal quluubi tsabbit qolbii ‘alaa diinik (Ya Allah yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku
atas agama-Mu)
“Ada beberapa orang yang mendengarkanmu bicara ribuan kata namun tetap
tidak memahamimu. Dan ada lainnya yang akan memahamimu tanpa perlu kamu berucap
sepatah kata” sebab itu, pasanganmu kelak adalah cerminan dirimu, bagaimana
kamu memahami cara menyikapinya dan juga ia memahami cara menyikapi kelebihan
maupun kekurangan-kekuranganmu.
7 lovely logic:
1.
Make
peace with your Past, so it doesn’t spoil your Future.
2.
What other
think of you is None of Your Business.
3.
Time
heals almost Everything. Give the time, some time.
4.
No one
is the Reason of your happiness except youself.
5.
Don’t
compare your Life with others, you have no idea with their journey is all about.
6.
Stop
thinking too much, it’s alright not to know all the Answers.
7.
Smile! You
don’t own all the problem in the World.
YA ALLAH, GIVE ME EYES THAT SEE THE BEST IN PEOPLE, A HEART THAT
FORGIVES THE WORST, A MIND THAT FORGETS THE BAD, AND A SOUL THAT NEVER LOSES
FAITH.
AAMIIN
No comments:
Post a Comment